Miliaran orang berpijak di Bumi. Sebanyak itu pula yang harusnya
merawat juga mencintai Bumi. Kini Bumi sudah tak muda, beragam masalah terus
dihadapinya dan satu yang paling serius, ialah perubahan iklim. Perkembangan
zaman memaksa Bumi harus menerima segala perubahan yang akhirnya berdampak
tidak baik.
Melalui Hari
Bumi, warga dunia diajak berkomitmen untuk berubah dengan cara mencintai dan
merawatnya agar Bumi tetap lestari.
Pada 2015 ini, Hari
Bumi Sedunia mengambil
tema “It’s Our
Turn to Lead” dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang
lingkungan, dan mengembangkan inisiatif hidup berkelanjutan.
Bagaimana cara
mudah mencintai dan merawat Bumi? Tidak sulit! Berikut beberapa cara sederhana nan jitu untuk
menyelamatkan Bumi seperti dikutip dari Huffington
Post.
Mengurangi penggunaan energi. Setengah dari emisi gas rumah kaca di Amerika berasal dari
penggunaan mobil. Jika Anda ingin mengurangi emisi gas rumah kaca, caranya
sederhana. Coba gunakan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda, atau
berjalan kaki.
Kurangi makan daging. Industri
daging telah menghasilkan seperlima emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
Kembangkan pupuk kompos. Lebih dari satu miliar pon makanan dibuang tiap tahun. Untuk mengurangi limbah makanan sisa, mengapa tidak mulai membuat pupuk kompos?
Sesuaikan suhu air. Anda pengguna pemanas air untuk mandi? Jika ya, bijaklah menggunakannya. Karena limbah pemanas air ternyata juga memberi dampak buruk bagi Bumi.
Kembangkan pupuk kompos. Lebih dari satu miliar pon makanan dibuang tiap tahun. Untuk mengurangi limbah makanan sisa, mengapa tidak mulai membuat pupuk kompos?
Sesuaikan suhu air. Anda pengguna pemanas air untuk mandi? Jika ya, bijaklah menggunakannya. Karena limbah pemanas air ternyata juga memberi dampak buruk bagi Bumi.
Berhenti gunakan kantong plastik. Cintai Bumi dengan kurangi penggunaan plastik. Bahan satu ini
sangat sulit dan membutuhkan waktu lama agar dapat hancur.
Belilah produk lokal. Apa hubungan produk lokal dengan mencintai Bumi? Ternyata ada hubungan antara produk lokal dengan Bumi. Ketika Anda menggunakan produk lokal, maka jarak antar pun ikut berkurang. Dengan demikian, Anda telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari kendaraan pengantar.
Belilah produk lokal. Apa hubungan produk lokal dengan mencintai Bumi? Ternyata ada hubungan antara produk lokal dengan Bumi. Ketika Anda menggunakan produk lokal, maka jarak antar pun ikut berkurang. Dengan demikian, Anda telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari kendaraan pengantar.
Kurangi ‘jejak’ Anda. Apa maksudnya? Kurangi jejak ekologis Anda dengan mengurangi
penggunaan kendaraan. Gunakan transportasi ramah lingkungan atau berjalan kaki.
Selain sehat, cara ini Anda juga menyehatkan Bumi.
Jangan lupa matikan listrik. Anda pasti sering sekali lupa mencabut peralatan listrik dari sumber listrik. Mulai sekarang sebelum pergi, tak ada salahnya untuk mengecek setiap sudut rumah agar tidak ada peralatan listrik yang tertancap pada sumber listrik.
Mendaur ulang barang elektronik. Setiap tahun, ribuan ton perangkat elektronik dibuang ke tempat pembuangan. Akhirnya limbah elektronik ini mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi Bumi.
Itulah beberapa cara sederhana untuk selalu mencintai Bumi. Kalau tidak sekarang memulainya, kapan lagi? Dan jika bukan kita, siapa lagi yang memulai aksi mencintai Bumi.
Jangan lupa matikan listrik. Anda pasti sering sekali lupa mencabut peralatan listrik dari sumber listrik. Mulai sekarang sebelum pergi, tak ada salahnya untuk mengecek setiap sudut rumah agar tidak ada peralatan listrik yang tertancap pada sumber listrik.
Mendaur ulang barang elektronik. Setiap tahun, ribuan ton perangkat elektronik dibuang ke tempat pembuangan. Akhirnya limbah elektronik ini mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi Bumi.
Itulah beberapa cara sederhana untuk selalu mencintai Bumi. Kalau tidak sekarang memulainya, kapan lagi? Dan jika bukan kita, siapa lagi yang memulai aksi mencintai Bumi.
_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.
Earth Day atau Hari Bumi jatuh setiap
tanggal 22 April. Perayaan ini ditujukan untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat atas masalah lingkungan yang ada.
Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970 di Amerika
Serikat. Jutaan orang, terutama siswa sekolah dan mahasiswa, berkumpul
dalam sebuah acara rally yang salah satunya berisi program
edukasi lingkungan.
Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin adalah pencetus
pertama Hari Bumi. Ia memiliki keyakinan bisa menyatukan kekuatan gerakan
lingkungan dan meningkatkan kesadaran ekologi. "Tujuannya adalah demonstrasi
nasional atas kepedulian lingkungan. Gerakan ini sedemikian besarnya sehingga
bisa menggoyahkan pendirian politik," kata Nelson saat itu. "Dan
akhirnya (Hari Bumi) bisa memaksa isu (lingkungan) ini ke dalam agenda
politik."
Gerakan ini memang akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya
Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA). Badan ini didirikan dengan tujuan sebagai
regulator dan menerapkan undang-undang polusi di AS.
Seiring berjalannya waktu, Hari Bumi makin populer di kalangan
masyarakat dunia. Terbukti di perayaan ke-20 Hari Bumi pada 22 April 1990,
lebih dari 200 juta orang dari 141 negara turut berpartisipasi. Masuk tahun
2000, di perayaan ke-30 Hari Bumi, peserta bertambah dari 183 negara di dunia.
"Hari Bumi secara konsisten diikuti sekitar satu miliar
orang dari 192 negara tiap tahunnya," ujar Bryan Buchanan selaku juru
bicara Earth Day Network, Jumat (20/2).
Di Indonesia, perayaan Hari Bumi sudah dibuka dengan
penyelenggaraan Indonesia Climate Change Education Forum & Expo (ICCEFE),
di Balai Sidang Jakarta Convention Center, mulai 19-22 April 2012. ICCEFE yang
kedua kalinya ini mengambil temaResponse to Climate Change.