Jumat, 16 Agustus 2013

Awal Mula Dari dan Kerajaan Romawi



Kerajaan Romawi (Latin: Regnum Romanum) adalah sebuah pemerintahan monarki di kota Roma dan wilayah kekuasaannya. Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut. Kebanyakan sumber ditulis selama masa Republik dan Kekaisaran berdasarkan pada legenda. 

Sejarah Kerajaan Romawi bermula sejak pendirian kota tersebut, sekitar tahun 753 SM, Raja Numitor dari Alba Longa dibuang oleh adiknya Amulius. Agar tidak ada penerus tahtanya, Amulius membunuh anak laki-lakinya dan memaksa anak perempuannya, Rhea Silva agar tetap perawan (supaya gak ada keturunan). Tapi kemudian dewa Mars terpesona dengan kecantikan Rhea Silva, kemudian lahirlah kembar dari Mars dan Rhea Silva yang bernama Remus dan Romulus.


Mendengar berita itu, Amulius marah dan membuang Rhea Silva beserta anak-anaknya ke sungai Tiber. Rhea Silva kemudian diselamatkan oleh dewa sungai. Tapi anak-anaknya tersangkut di batang pohon. Lalu di dekat situ ada seekor serigala betina yang kemudian menyusui mereka sampai seorang gembala menemukan Remus dan Remulus.

Setelah Remus dan Romulus beranjak dewasa, mereka mengetahui bahwa mereka adalah keturunan Raja!. Mereka pun kembali ke Alba Longa dan membunuh Amulius. Kemudian mereka berdua mengembalikan tahta kerajaan ke Numitor.

Mereka berdua memutuskan untuk membangun sebuah kota dekat tempat mereka tersangkut di pohon ketika masih kecil. Tapi mereka berdua bertengkar tentang bukit yang tepat untuk membangun sebuah kota. Romulus memilih Palatine Hill, dan Remus memilih bukit lain (kemungkinan bukit Aventine). Lalu mereka menunggu petunjuk dewa di bukit pilihan masing-masing. Remus melihat 6 burung, sedangkan Romulus melihat 12 burung. Jadi diputuskan bahwa Romulus lah yang benar, kemudian pengikut Romulus pun membuat kota di bukit Palatine, sedang Remus dengan pengikutnya membuat kotanya sendiri.

Romulus membuat pembatas daerahnya dengan tanah yang dibajak dengan banteng putih dan sapi putih. Tapi kemudian Remus dengan sengaja atau tidak sengaja melewati batas daerah Romulus.Itu merupakan pertanda buruk bahwa pertahanan kota mudah ditembus. Kemudain Remus pun dibunuh oleh Romulus sendiri atau salah satu suruhannya. Kota Romulus inilah yang akan menjadi kota Roma dan Kerajaan Romawi.

Berdasarkan situs id.wikibooks.org Bangsa Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma dimulai dari perkampungan kecil di bukit-bukit Palatine dan Aventine. Diceritakan bahwa Romulus adalah raja pertama Roma, dan pendirian Roma secara tradisional terjadi pada 753 SM. Menurut legenda, Romulus merupakan keturunan pahlawan Troya, Aineias, yang bermigrasi ke Latium (Italia) setelah kejatuhan Troya.

Kerajaan Romawi dipimpin oleh tujuh raja. Raja ketujuhnya dikudeta dan rakyat Romawi menggantikannya dengan sistem pemerintahan republik pada 510 SM, sehingga Kerajaan Romawi berubah menjadi Republik Romawi. Pada masa kerajaan, tiga raja terakhir Romawi berasal dari bangsa Etruria (Tuscany modern). Pada waku itu, bangsa Etruria adalah orang-orang yang paling kuat dan berpengaruh. Bangsa Etruria juga mengajari bangsa Romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti, arsitektur, seni, dan agama.

Romawi memenangkan serangkaian perang melawan musuh maupun sekutunya sendiri di daerah Latium. Pada abad ketiga SM, Romawi sukses menaklukan sebagian besar semenanjung Italia. Taras (kelak Tartentum) meminta Pirrhos dari Epiros untuk membebaskan kota-kota Yunani di Italia yang dikuasai oleh Romawi. Pirrhos memenangkan beberapa pertempuran (281-275 SM), namun kehilangan banyak sekali pasukan. Karenanya, Pirrhos pernah berkata, "jika sekali lagi kita menang, kita tetap akan dihancurkan oleh Romawi". Hingga kini, ungkapan "Kejayaan Pirrhos" diucapkan untuk menyatakan suatu kemenangan dengan pengorbanan yang besar.

Pada akhirnya, Romawi mengalahkan Yunani pada Pertempuran Beneventum (275 SM), dan Pirrhos harus angkat kaki dari Italia.

 
Pada saat kampanye militer Pirrhos di Italia dan Sisilia, Kartaghe merupakan sekutu Romawi, karena Pirrhos juga menyerang kota Kartaghe di Sisilia. Tetapi, di kemudian hari Romawi tertarik untuk menguasai Spanyol dan kepulauan Sardinia dan Korsika, yang saat itu dikendalikan oleh Kartaghe. Maka Kartaghe pun berkonfrontasi melawan Romawi dan terjadilan Perang Punik Pertama (264-241 SM). Pada akhirnya Kartaghe terpaksa harus menyetujui perjanjian dari Romawi.

Yang paling terkenal adalah Perang Punik Kedua (218-201 SM) ketika Kartaghe dipimpin oleh jenderal Hannibal Barca. Dengan membawa pasukan besar dari Kartaghe, Hannibal menginvasi Italia dan mengalahkan banyak legion Romawi. Hannibal menggunakan strategi serangan kejutan dan memenangkan pertempuran di Sungai Trebia (218 SM) dan di Danau Trasimene (217 SM). Pada Pertempuran Cannae, Hannibal kembali menunjukkan kehebatannya. Sementara Hannibal memimpin pasukan utamanya untuk menahan pasukan Romawi, sisa pasukannya mengelilingi pasukan Romawi dan memotong jalan keluar mereka. Pasukan Romawi lalu dihantam baik dari belakang maupun dari kedua sayap. Semua konsul dan dua mantan konsul Romawi terbunuh dalam pertempuran itu.

Romawi mengalami kerugian yang hebat namun mereka tidak menyerah pada Hannibal. Romawi lalu menunjuk salah satu jenderalnya, Quintus Fabius Maximus Kunktator, sebagai diktator. Strategi Fabius cukup sederhana: ikuti dan ganggu pasukan Hannibal, namun jangan lakukan pertempuran terbuka. Ini adalah jenis perang gerilya. Pada saat yang sama, Romawi mengirim pasukan yang dipimpin oleh Skipio bersaudara untuk menyerang basis Kartaghe di Spanyol, namun mereka terbunuh pada 211 SM. Skipio lain (anak dari salah satu Skipio yang terbunuh, kelak dikenal sebagai Skipio Afrikanus) memimpin serangan susulan dan berhasil menguasai Karthage Nova (Karthage baru) di Spanyol. Dia juga berhasil mengalahkan dan mengusir Hasdrubal Barca (adik Hannibal) dari Spanyol. Hasdrubal berusaha bergabung dengan kakaknya di Italia, namun usahanya digagalkan. Hasdrubal dikalahkan pada Pertempuran Metaurus (207 SM). Dengan perginya Kartaghe dari Spanyol, Skipio mengalihkan perhatiannya ke pusat pemerintahan Kartagahe, yaitu di Afrika. Hannibal tak punya pilihan selain meninggalkan Italia dan kembali ke Kartaghe.

Sebuah pertempuran besar terjadi di Zama pada 202 SM. Hannibal dan Skipio belum pernah bertempur sebelumnya, namun Skipio telah mempelajari taktik dan strategi Hannibal. Kali ini, pasukan kavaleri Romawi jumlahnya lebih banyak, dan Skipio menggunakan metode pengepungan milik Hannibal. Skipio mengirimkan pasukan kavalerinya untuk menyerang pasukan Hannibal dari belakang. Pada akhirnya, Kartaghe lagi-lagi harus menyetujui perjanjian damai hasil bikinan Romawi.

Tetapi, perdamaian dengan Kartaghe tidak menghentikan Romawi untuk mencari daerah jajahan baru di luar Italia. Pada saat kampanye militer Kartaghe di Italia, Filipos V (Philip V) dari Makedonia ikut membantu Kartaghe. Akibatnya Romawi pun menyerang Makedonia. Filipos V dikalahkan pada pertempuran di Kinosefalai (197 SM). Sekutu Filipos, Antioklos dari Suriah dan Asia Minor, juga ikut diserang dan dikalahkan. Di kemudian hari, Romawi kembali berperang melawan Makedonia, kali ini Makedonia dipimpin oleh putra Filipos V, yaitu Perseus. Makedonia dikalahkan pada pertempuran di Pidna (168 SM) dan Makedonia pun menjadi daerah jajahan Romawi.

Sementara itu Kartaghe di Afrika dan Korintus di Yunani bangkit melawan Romawi. Namun Romawi mampu mengalahkan mereka. Pada 146 SM, Romawi membakar habis kota Kartaghe dan Korintus. Romawi juga menjual semua penduduk Korintus sebagai budak dan mengambil semua benda seni mereka. Dengan demikian, Afrika dan Yunani pun menjadi daerah kekuasaan Romawi.



Pada abad pertama SM, terjadi pemberontakan sipil di kota Roma. Para jenderal Romawi (yang sekalgus merupakan gubernur) saling memperebutkan kekuasaan. Pada 49 SM, terjadi lagi perang sipil antara Julius Caesar dan Pompey Magus. Caesar berhasil mengalahkan Pompey dan kembali ke Roma untuk membuat beberapa perubahan pada sistem politik Romawi. Namun dia dibunuh pada 44 SM. Persekutuan sementara didirikan oleh Oktavianus (keponakan Caesar), dan Markus Antonius (Mark Antony), salah satu anak buah Caesar. Mereka berbagi kekuasaan, Oktavianus memerintah wilayah barat, sedangkan Antonius mengurusi wilayah timur, seperti Yunani dan Suriah. Suatu hari, Antonius jatuh cinta pada Cleopatra, ratu Mesir dan mantan kekasih Caesar. Antonius lalu menceraikan saudari Oktavanianus dan menikahi Cleopatra, akibatnya terjadi perang antara keduanya. Oktavianus berhasil mengalahkan Antonius pada pertempuran laut di Aktium pada 31 SM. Antonius dan Cleopatra lalu bunuh diri.

Sebagai satu-satunya pemegang kekuasaan, Oktavianus pun menjadi kaisar pertama Romawi pada 30 SM. Pada 27 SM, Oktavianus kembali ke Roma dan mulai melakukan reformasi pemerintahan. Namanya diganti menjadi Augustus Caesar. Romawi akhirnya kembali pulih setelah perang sipil yang panjang. Karya-karya Virgilus dan Ovidius bermunculan pada periode ini.

Selama perang sipil, Romawi memberikan kewarganegaraan Romawi pada para sekutunya, setelah Perang Sosial (91-89 SM). Pada masa Julius Caesar, kewarganegaraan boleh diberikan pada orang non-Italia, misalnya orang Galia, dan pada orang yang ingin tinggal di Kekaisaran Romawi. Salah satu warga Romawi yang terkenal adalah Saulus yang Yahudi, yang kelak dikenal sebagai Rasul Paulus.

Banyak di antara kaisar Romawi yang tak dilahirkan di kota Roma. Mungkin satu-satunya syarat untuk menjadi kaisar Romawi adalah harus warga Romawi. Kadang, Senat memilih orang sebagai kaisar, namun di lain waktu, kandidat kaisar dicalonkan oleh pasukan Romawi di berbagai provinsi.

Augustus meninggalkan dinasti di Romawi setelah dia meninggal pada 41 M. Dia diteruskan oleh pemerintahan Tiberius (14-37 M), Kaligula (37-41 M), Klaudius (41-54 M) dan Nero (54-68 M). Dinasti itu berakhir setelah kaisar Nero wafat pada 68 M. Dia bunuh diri setelah rakyatnya memberontak padanya. Setelah Nero, Romawi dipimpin oleh tiga kaisar dan masa pemerintahan mereka berlangsung pendek.

Pada 69 M, gubernur Romawi, Vespasianus (69-79 M), menjadi kaisar dan mendirikan dinasti yang baru. Di digantikan oleh putranya Titus (79-81 M) dan Domitianus (81-96 M).
Kekaisaran Romawi mencapai level dan stabilitas yang baru ketika dipimpin oleh kaisar Trajanus (98-117 M), Hadrianus (117-138 M) dan Antoninus Pius (138-161 M). Markus Aurelius (161-180 M) harus menjalani serangkaian pertempuran melawan kaum barbar di perbatasan Romawi. Dia digantikan oleh Kommodius, yang dibunuh pada 192 M. Pada abad ketiga M, terjadi gejolak dan pemberontakan di Romawi yang menyebabkan keterpurukan ekonomi.

Kaisar Diokletianus (284-305 M) dan koleganya Maximianus berusaha membangun kembali kekaisaran. Pengganti Diokletianus adalah Konstantius, yang merupakan ayah Konstantinus Agung (312-337 M). Adalah Konstantinus yang memindahkan ibukota ke Bizantium, yang namanya diganti menjadi Konstantinopel. Konstantinus juga menjadikan Nasrani sebagai agama negara, walaupun dia sendiri baru dibaptis menjelang saat-saat kematiannya.

Pada abad keempat Masehi, perbatasan Romawi mendapat tekanan hebat dari kaum barbar, terutama oleh kaum Jerman. Kekaisaran Romawi lalu dibagi menjadi dua (394), dan masing-masing dipimpin oleh putra-putra kaisar Theodosius: Honorius memerintah di Romawi Barat, dan Arkadius berkuasa di Romawi Timur. Ada dua kelompok kaum Goth yang paling merusak Romawi, yaitu Visigoth dan Ostrogoth. Kaum Visigoth, dipimpin oleh Alarik, menyerang kota Roma pada 410 M. Karena hal ini, Honorius memanggil pulang legionnya yang sedang bertugas di Britania dan menyuruh mereka untuk mengabaikan daerah tersebut. Romawi Barat lalu diserang oleh Attila orang Hun, yang pasukannya berasal dari Asia Tengah. Attila dikalahkan pada Pertempuran Chalons di Perancis pada 451 M. Attila meninggal pada 453 M, namun setahun sebelumnya Atilla sempat menghancurkan daerah Aquileia di Italia Utara.

Adalah kaum Ostrogoth yang berhasil menaklukan Kekaisaran Romawi Barat. Pemimpin Ostrogoth, Odoaker, mengangkat dirinya sebagai Raja Italia. Dia juga mengasingkan kaisar terakhir Romawi, Romulus Augustus, ke Campagnia pada 76. Kaum Ostrogoth lainnya, dipimpin oleh Theodorik Agung, menginvasi Italia pada 489 M dan mendirikan kerajaan di Italia utara pada 493 M. Masa pemerintahan Theodorik berakhir pada 526 M, namun legendanya tetap abadi. Theodorik menjadi pahlawan dalam mitologi Norwegia, dan dia dikenal sebagai Dietrich dari Verona (atau Theodorik dari Bern).



SISTEM LEMBAGA POLITIK KERAJAAN ROMAWI
            Dalam perkembangan selanjutnya Roma mempunyai peranan penting dalam politik di Italia. Menurut cerita lama pemerintahan Roma dijalankan oleh tujuh orang raja sampai tahun 510 BC. Diantara raja-raja tersebut, yaitu raja Pompillius. Ia peletak dasar-dasar agama kerajaan Roma. Servius Fullius dianggap sebagai penyusun cara-cara pemerintahan dan perundang-undangan kerajaaan Roma.
            Menurut Servius Fullius kerajaan Roma bukan kekuasaan raja secara mutlak, tetapi rakyat diberi wewenang dan tanggung jawab dalam pemerintahan. Oleh sebab itu rakyat membentuk dewan yang disebut dewan Comitia. Keanggotaan dewan tersebut terdiri dari  para kepala suku. Kedudukan dewan adalah sebagai penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut terdiri dari para kepala suku. Kedudukan dewan adalah sebagai penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut terdiri dari perwakilan suku maka disebut Comitia Centuriata (dewan suku-suku).
            Pemerintahan pada mulanya cenderung demokratis, tetapi kemudian berubah menjadi dictator pada saat diperintah oleh Tarquinius. Ia menekan golongan patricia (waktu itu kepala suku). Anal tarquinius Superbus setelah menggantikan ayahnya, ia berusaha gaya pemerintahan ayahnya tetapi golongan patricia dibawah pimpinan Jubius brutus mengadakan pemberontakan dan dapat menumbangkan pemerintahan kerajaan. Sejalan dengan keruntuhan kerajaan tersebut maka berakhir pula bentuk kerajaan dan dimulailah bentuk baru, yaitu Republik (respublica) kekuasaan berada ditangan para kepala suku.

Raja
            Romawi awal adalah sebuah monarki yang dipimpin oleh seorang raja (Latin: rex). Semua raja Romawi dipilih oleh rakyat Roma kecuali Romulus yang menjadi raja karena dia yang mendirikan Roma. Dengan asumsi bahwa raja berdaulat penuh dan memegang kekuasaan tertinggi negara, maka raja juga adalah sekaligus:
·                     Kepala pemerintahan - memiliki kekuasaan untuk menegakkan hukum, mengelola semua harta milik negara, dan mengawasi semua pekerjaan umum.
         Kepala Negara - mengatur hubungan dengan kerajaan lain dan menerima duta besar.
·                     Pemimpin Legislatif - merumuskan dan mengajukan undang-undang.
         Panglima tertinggi - komandan militer Romawi dengan kekuasaan mengatur legiun, menunjuk pemimpin militer, dan menyatakan perang.
·                     Pemimpin keagamaan - mewakili Romawi dan rakyatnya di hadapan para dewa, memiliki kendali administratif atas agama Romawi.
·                     Hakim Agung - mengambil keputusan mengenai semua kasus pidana dan perdata.

SISTEM KEPERCAYAAN / AGAMA PADA MASA KERAJAAN ROMAWI

AGAMA MASYARAKAT ROMAWI
            Agama orang Romawi disebut Religio (religar) maksudnya semua aturan harus teliti, supaya kekuasaan diatas manusia menjadi puas dan tidak marah. Untuk itu pejabat agama berusaha mendamaikan dunia dan dunia atas dewa. Apabila ada kejelekan / kejadian merisaukan manusia yang tidak dapat diatasi dianggap sebagai suatu tanda dunia atas marah.
            Orang Romawi percaya terhadap Gonius, ia melindungi setiap orang dan lahir juga mati bersama yang dilindungi. Zugur adalah dukun yang bertugas mencari kehendak dewa, dan Sybelle adalah imam wanita yang memberi ramalan di Orakel yang ramalannya dibukukan menjadi semacam buku suci.
            Pontifex adalah sebuah badan yang tugasnya mengawasi upacara agama. Ketuanya disebut Pontifex maximus. Oleh karena pengaruh Yunani, maka dewa-dewa Romawi dibayangkan sebagai manusia tetapi lebih sempurna. Pada saat Romawi itu pejabat agama digaji Negara, ia bertugas mendamaikan manusia dengan dunia atas (Paz Deoum).
            Di samping itu tugas dukun selain mencari kehendak dewa dengan melalui Orakel, juga melalui hati hewan korban serta pelepasan burung.
            Orang Romawi mengenal dewa sebagai personifikasi alam dan dalam perkembangannya sejajarkan dengan dewa-dewa Yunani. Diantara dewa-dewa tersebut, yaitu :
a.       Jupiter Capitolinus
Ia menguasai hujan, Guntur, pelindung Negara dan sebagai pemelihara keadilan. Ia disamakan dengan dewa Zeus dari Yunani. (Yu=Zens=Dens;Piter=Ayah)
b.    Dewi_Vesta
      Ia pelindung rumah tangga dan kaum pekerja. Vasta adalah penjaga kuil untuk dewi Vesta, berisi api suci.
c.       Saturnus
Ia dewa pelindung gandum
d.      Venus
Ia adalah dewa cinta yang di Yunani adalah Aprodite
e.       Vulcanus
Ia adalah dewa api di Yunani adalah dewa Hepkaestos
f.       Apollo
Ia adalah dewa kesenian, di Yunani namanya Apollo juga
g.      Mars
Ia adalah dewa perang, di Yunani dewa Ares namanya
h.      Neptunus
Ia adalah dewa laut, di Yunani dewa Poseidon namanya
i.        Merkurius
Ia adalah dewa perdagangan, di Yunani namannya dewa Hermes
Yuno, dan Hera.

PENYEBARAN AGAMA KRISTEN DI ROMAWI
Kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana, di mana pun terwujud.

Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.

Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.

Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan.

Selanjutnya, Constantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi.
Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa) (//id.wikipedia.org).

BERKEMBANGNYA AGAMA NASRANI
Pada awal perkembanganya agama nasrani banyak mendapat tekanan dari pemerintah karena agama ini dianggap menyalahi kepercayaan setempat yang punya banyak dewa atau disebut polytheisme sedangkan agama nasrani lebih menjurus ke monotheisme tetapi pada perkembangan selanjutnya ajaran agama nasrani mampu berkembang cukup pesat pada golongan masyarakat bawah yang pada perkembangan selanjutnya para penguasa juga memulai memeluk agama ini. Ini tidak lain juga merupakan imbas dari kekacauan yang terjadi di kekaisaran Roma yang memicu tumbuhnya keinginan untuk memilih agama yang lebih baik dari agama yang dianut mereka sebelumnya sebagai pegangan hidup. Masyarakat Romawi sudah tidak percaya lagi pada dewa yang mereka sembah karena mereka sudah punya anggapan bahwa dewa-dewa tersebut tidak mampu menyelesaikan persoalan mereka.

Pada awal abad 4 M, Kaisar Roma yang bernama Konstatin memeluk agama nasrani dan melegalkan masyarakatnya untuk menganut agama nasrani. Dia melakukan hal itu karena saat bertempur dia melihat di angkasa salib dengan tulisan (dengan tanda ini engkau akan menang).Dan hal itu membuat ia yakin bahwa agama nasrani adalah agama yang benar. Pada saat itulah agama nasrani berkembang pesat.

Selain itu juga dikenal seorang Rasul bernama Yohannes yang meninggal sekitar tahun 101, dan dengan kematiannya ini menandai bahwa telah berakhir zaman apostolik(zaman rasul-rasul) kemudian muncul bapa-bapa apolistik yang dianggap menerima perintah khusus dari para rasul. Diantara para bapa apolistik itu yang sangat terkenal adalah St Clement, St Ignatius dan St Polycarpus. Setelah zaman para bapa apostolik, munculah para bapa gereja. Biasanya mereka adalah orang berwatak mulia dan berdisiplin tinggi. Karya-karya mereka lazim disebut patristik yang sangat berpengaruh pada Eropa abad pertengahan_dan_modern.

            Beberapa bapa gereja tersebut adalah Uskup Eusebius, St Ambrosius, St Jeremius dan St Agustinus. Karya Eusebius yang paling terkenal adalah sejarah gereja yang menjadi acuan bagi karya-karya sejarah perkembangannya gereja oleh generasi selanjutnya. St Ambrosius yang dikenal sebagai Uskup Milan memperkenalkan hymne liturgi ke gereja. St Jeremies menciptakan karya yang sangat penting bagi gereja. Karya tersebut adalah terjemahan kitab perjanjian lama dan baru ke bahasa Latin. St Agustinus adalah penulis dan pemikir terbesar di kalangan gereja Kristen di Eropa. Karya tersebut diantarannya adalah Confessions(pengakuan-pengakuan), De Civitas dei, atau the city of God (kota Tuhan). Dengan perkembangan itulah agama Kristen berkembang dengan pesat didataran Eropa.