Kerajaan Romawi (Latin: Regnum
Romanum) adalah sebuah pemerintahan monarki di kota Roma dan wilayah
kekuasaannya. Tidak banyak yang diketahui mengenai sejarah Kerajaan Romawi
karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut. Kebanyakan
sumber ditulis selama masa Republik dan Kekaisaran berdasarkan pada legenda.
Sejarah Kerajaan Romawi bermula sejak pendirian kota tersebut, sekitar tahun
753 SM, Raja Numitor dari Alba Longa dibuang
oleh adiknya Amulius. Agar tidak ada penerus tahtanya, Amulius membunuh anak
laki-lakinya dan memaksa anak perempuannya, Rhea Silva agar tetap perawan
(supaya gak ada keturunan). Tapi kemudian dewa Mars terpesona dengan kecantikan
Rhea Silva, kemudian lahirlah kembar dari Mars dan Rhea Silva yang bernama
Remus dan Romulus.
Mendengar berita itu, Amulius marah dan membuang Rhea Silva
beserta anak-anaknya ke sungai Tiber. Rhea Silva kemudian diselamatkan oleh
dewa sungai. Tapi anak-anaknya tersangkut di batang pohon. Lalu di dekat situ
ada seekor serigala betina yang kemudian menyusui mereka sampai seorang gembala
menemukan Remus dan Remulus.
Setelah Remus dan Romulus beranjak dewasa, mereka mengetahui
bahwa mereka adalah keturunan Raja!. Mereka pun kembali ke Alba Longa dan
membunuh Amulius. Kemudian mereka berdua mengembalikan tahta kerajaan ke
Numitor.
Mereka berdua memutuskan untuk membangun sebuah kota dekat
tempat mereka tersangkut di pohon ketika masih kecil. Tapi mereka berdua
bertengkar tentang bukit yang tepat untuk membangun sebuah kota. Romulus
memilih Palatine Hill, dan Remus memilih bukit lain (kemungkinan bukit
Aventine). Lalu mereka menunggu petunjuk dewa di bukit pilihan masing-masing.
Remus melihat 6 burung, sedangkan Romulus melihat 12 burung. Jadi diputuskan
bahwa Romulus lah yang benar, kemudian pengikut Romulus pun membuat kota di
bukit Palatine, sedang Remus dengan pengikutnya membuat kotanya sendiri.
Romulus membuat pembatas daerahnya dengan tanah yang dibajak
dengan banteng putih dan sapi putih. Tapi kemudian Remus dengan sengaja atau
tidak sengaja melewati batas daerah Romulus.Itu merupakan pertanda buruk bahwa
pertahanan kota mudah ditembus. Kemudain Remus pun dibunuh oleh Romulus sendiri
atau salah satu suruhannya. Kota Romulus inilah yang akan menjadi kota Roma dan
Kerajaan Romawi.
Berdasarkan situs
id.wikibooks.org Bangsa Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma dimulai
dari perkampungan kecil di bukit-bukit Palatine dan Aventine. Diceritakan bahwa
Romulus adalah raja pertama Roma, dan pendirian Roma secara tradisional terjadi
pada 753 SM. Menurut legenda, Romulus merupakan keturunan pahlawan Troya,
Aineias, yang bermigrasi ke Latium (Italia) setelah kejatuhan Troya.
Kerajaan Romawi dipimpin
oleh tujuh raja. Raja ketujuhnya dikudeta dan rakyat Romawi menggantikannya dengan
sistem pemerintahan republik pada 510 SM, sehingga Kerajaan Romawi berubah
menjadi Republik Romawi. Pada masa kerajaan, tiga raja terakhir Romawi berasal
dari bangsa Etruria (Tuscany modern). Pada waku itu, bangsa Etruria adalah
orang-orang yang paling kuat dan berpengaruh. Bangsa Etruria juga mengajari
bangsa Romawi mengembangkan tulisan, ilmu pasti, arsitektur, seni, dan agama.
Romawi memenangkan
serangkaian perang melawan musuh maupun sekutunya sendiri di daerah Latium.
Pada abad ketiga SM, Romawi sukses menaklukan sebagian besar semenanjung
Italia. Taras (kelak Tartentum) meminta Pirrhos dari Epiros untuk membebaskan
kota-kota Yunani di Italia yang dikuasai oleh Romawi. Pirrhos memenangkan
beberapa pertempuran (281-275 SM), namun kehilangan banyak sekali pasukan.
Karenanya, Pirrhos pernah berkata, "jika sekali lagi kita menang, kita
tetap akan dihancurkan oleh Romawi". Hingga kini, ungkapan "Kejayaan
Pirrhos" diucapkan untuk menyatakan suatu kemenangan dengan pengorbanan
yang besar.
Pada akhirnya, Romawi
mengalahkan Yunani pada Pertempuran Beneventum (275 SM), dan Pirrhos harus
angkat kaki dari Italia.
Pada saat kampanye militer
Pirrhos di Italia dan Sisilia, Kartaghe merupakan sekutu Romawi, karena Pirrhos
juga menyerang kota Kartaghe di Sisilia. Tetapi, di kemudian hari Romawi
tertarik untuk menguasai Spanyol dan kepulauan Sardinia dan Korsika, yang saat
itu dikendalikan oleh Kartaghe. Maka Kartaghe pun berkonfrontasi melawan Romawi
dan terjadilan Perang Punik Pertama (264-241 SM). Pada akhirnya Kartaghe
terpaksa harus menyetujui perjanjian dari Romawi.
Yang paling terkenal
adalah Perang Punik Kedua (218-201 SM) ketika Kartaghe dipimpin oleh jenderal
Hannibal Barca. Dengan membawa pasukan besar dari Kartaghe, Hannibal menginvasi
Italia dan mengalahkan banyak legion Romawi. Hannibal menggunakan strategi
serangan kejutan dan memenangkan pertempuran di Sungai Trebia (218 SM) dan di
Danau Trasimene (217 SM). Pada Pertempuran Cannae, Hannibal kembali menunjukkan
kehebatannya. Sementara Hannibal memimpin pasukan utamanya untuk menahan
pasukan Romawi, sisa pasukannya mengelilingi pasukan Romawi dan memotong jalan
keluar mereka. Pasukan Romawi lalu dihantam baik dari belakang maupun dari
kedua sayap. Semua konsul dan dua mantan konsul Romawi terbunuh dalam
pertempuran itu.
Romawi mengalami kerugian
yang hebat namun mereka tidak menyerah pada Hannibal. Romawi lalu menunjuk
salah satu jenderalnya, Quintus Fabius Maximus Kunktator, sebagai diktator.
Strategi Fabius cukup sederhana: ikuti dan ganggu pasukan Hannibal, namun
jangan lakukan pertempuran terbuka. Ini adalah jenis perang gerilya. Pada saat
yang sama, Romawi mengirim pasukan yang dipimpin oleh Skipio bersaudara untuk
menyerang basis Kartaghe di Spanyol, namun mereka terbunuh pada 211 SM. Skipio
lain (anak dari salah satu Skipio yang terbunuh, kelak dikenal sebagai Skipio
Afrikanus) memimpin serangan susulan dan berhasil menguasai Karthage Nova
(Karthage baru) di Spanyol. Dia juga berhasil mengalahkan dan mengusir
Hasdrubal Barca (adik Hannibal) dari Spanyol. Hasdrubal berusaha bergabung
dengan kakaknya di Italia, namun usahanya digagalkan. Hasdrubal dikalahkan pada
Pertempuran Metaurus (207 SM). Dengan perginya Kartaghe dari Spanyol, Skipio
mengalihkan perhatiannya ke pusat pemerintahan Kartagahe, yaitu di Afrika.
Hannibal tak punya pilihan selain meninggalkan Italia dan kembali ke Kartaghe.
Sebuah pertempuran besar
terjadi di Zama pada 202 SM. Hannibal dan Skipio belum pernah bertempur
sebelumnya, namun Skipio telah mempelajari taktik dan strategi Hannibal. Kali
ini, pasukan kavaleri Romawi jumlahnya lebih banyak, dan Skipio menggunakan
metode pengepungan milik Hannibal. Skipio mengirimkan pasukan kavalerinya untuk
menyerang pasukan Hannibal dari belakang. Pada akhirnya, Kartaghe lagi-lagi
harus menyetujui perjanjian damai hasil bikinan Romawi.
Tetapi, perdamaian dengan
Kartaghe tidak menghentikan Romawi untuk mencari daerah jajahan baru di luar
Italia. Pada saat kampanye militer Kartaghe di Italia, Filipos V (Philip V) dari
Makedonia ikut membantu Kartaghe. Akibatnya Romawi pun menyerang Makedonia.
Filipos V dikalahkan pada pertempuran di Kinosefalai (197 SM). Sekutu Filipos,
Antioklos dari Suriah dan Asia Minor, juga ikut diserang dan dikalahkan. Di
kemudian hari, Romawi kembali berperang melawan Makedonia, kali ini Makedonia
dipimpin oleh putra Filipos V, yaitu Perseus. Makedonia dikalahkan pada
pertempuran di Pidna (168 SM) dan Makedonia pun menjadi daerah jajahan Romawi.
Sementara itu Kartaghe di
Afrika dan Korintus di Yunani bangkit melawan Romawi. Namun Romawi mampu
mengalahkan mereka. Pada 146 SM, Romawi membakar habis kota Kartaghe dan
Korintus. Romawi juga menjual semua penduduk Korintus sebagai budak dan
mengambil semua benda seni mereka. Dengan demikian, Afrika dan Yunani pun
menjadi daerah kekuasaan Romawi.
Pada abad pertama SM,
terjadi pemberontakan sipil di kota Roma. Para jenderal Romawi (yang sekalgus
merupakan gubernur) saling memperebutkan kekuasaan. Pada 49 SM, terjadi lagi
perang sipil antara Julius Caesar dan Pompey Magus. Caesar berhasil mengalahkan
Pompey dan kembali ke Roma untuk membuat beberapa perubahan pada sistem politik
Romawi. Namun dia dibunuh pada 44 SM. Persekutuan sementara didirikan oleh
Oktavianus (keponakan Caesar), dan Markus Antonius (Mark Antony), salah satu
anak buah Caesar. Mereka berbagi kekuasaan, Oktavianus memerintah wilayah
barat, sedangkan Antonius mengurusi wilayah timur, seperti Yunani dan Suriah.
Suatu hari, Antonius jatuh cinta pada Cleopatra, ratu Mesir dan mantan kekasih
Caesar. Antonius lalu menceraikan saudari Oktavanianus dan menikahi Cleopatra,
akibatnya terjadi perang antara keduanya. Oktavianus berhasil mengalahkan
Antonius pada pertempuran laut di Aktium pada 31 SM. Antonius dan Cleopatra lalu
bunuh diri.
Sebagai satu-satunya
pemegang kekuasaan, Oktavianus pun menjadi kaisar pertama Romawi pada 30 SM.
Pada 27 SM, Oktavianus kembali ke Roma dan mulai melakukan reformasi
pemerintahan. Namanya diganti menjadi Augustus Caesar. Romawi akhirnya kembali
pulih setelah perang sipil yang panjang. Karya-karya Virgilus dan Ovidius
bermunculan pada periode ini.
Selama perang sipil,
Romawi memberikan kewarganegaraan Romawi pada para sekutunya, setelah Perang
Sosial (91-89 SM). Pada masa Julius Caesar, kewarganegaraan boleh diberikan
pada orang non-Italia, misalnya orang Galia, dan pada orang yang ingin tinggal
di Kekaisaran Romawi. Salah satu warga Romawi yang terkenal adalah Saulus yang
Yahudi, yang kelak dikenal sebagai Rasul Paulus.
Banyak di antara kaisar
Romawi yang tak dilahirkan di kota Roma. Mungkin satu-satunya syarat untuk
menjadi kaisar Romawi adalah harus warga Romawi. Kadang, Senat memilih orang
sebagai kaisar, namun di lain waktu, kandidat kaisar dicalonkan oleh pasukan
Romawi di berbagai provinsi.
Augustus meninggalkan
dinasti di Romawi setelah dia meninggal pada 41 M. Dia diteruskan oleh
pemerintahan Tiberius (14-37 M), Kaligula (37-41 M), Klaudius (41-54 M) dan
Nero (54-68 M). Dinasti itu berakhir setelah kaisar Nero wafat pada 68 M. Dia
bunuh diri setelah rakyatnya memberontak padanya. Setelah Nero, Romawi dipimpin
oleh tiga kaisar dan masa pemerintahan mereka berlangsung pendek.
Pada 69 M, gubernur
Romawi, Vespasianus (69-79 M), menjadi kaisar dan mendirikan dinasti yang baru.
Di digantikan oleh putranya Titus (79-81 M) dan Domitianus (81-96 M).
Kekaisaran Romawi mencapai
level dan stabilitas yang baru ketika dipimpin oleh kaisar Trajanus (98-117 M),
Hadrianus (117-138 M) dan Antoninus Pius (138-161 M). Markus Aurelius (161-180
M) harus menjalani serangkaian pertempuran melawan kaum barbar di perbatasan
Romawi. Dia digantikan oleh Kommodius, yang dibunuh pada 192 M. Pada abad
ketiga M, terjadi gejolak dan pemberontakan di Romawi yang menyebabkan
keterpurukan ekonomi.
Kaisar Diokletianus
(284-305 M) dan koleganya Maximianus berusaha membangun kembali kekaisaran.
Pengganti Diokletianus adalah Konstantius, yang merupakan ayah Konstantinus
Agung (312-337 M). Adalah Konstantinus yang memindahkan ibukota ke Bizantium,
yang namanya diganti menjadi Konstantinopel. Konstantinus juga menjadikan
Nasrani sebagai agama negara, walaupun dia sendiri baru dibaptis menjelang
saat-saat kematiannya.
Pada abad keempat Masehi,
perbatasan Romawi mendapat tekanan hebat dari kaum barbar, terutama oleh kaum
Jerman. Kekaisaran Romawi lalu dibagi menjadi dua (394), dan masing-masing
dipimpin oleh putra-putra kaisar Theodosius: Honorius memerintah di Romawi
Barat, dan Arkadius berkuasa di Romawi Timur. Ada dua kelompok kaum Goth yang
paling merusak Romawi, yaitu Visigoth dan Ostrogoth. Kaum Visigoth, dipimpin
oleh Alarik, menyerang kota Roma pada 410 M. Karena hal ini, Honorius memanggil
pulang legionnya yang sedang bertugas di Britania dan menyuruh mereka untuk
mengabaikan daerah tersebut. Romawi Barat lalu diserang oleh Attila orang Hun,
yang pasukannya berasal dari Asia Tengah. Attila dikalahkan pada Pertempuran
Chalons di Perancis pada 451 M. Attila meninggal pada 453 M, namun setahun
sebelumnya Atilla sempat menghancurkan daerah Aquileia di Italia Utara.
Adalah kaum Ostrogoth yang
berhasil menaklukan Kekaisaran Romawi Barat. Pemimpin Ostrogoth, Odoaker,
mengangkat dirinya sebagai Raja Italia. Dia juga mengasingkan kaisar terakhir
Romawi, Romulus Augustus, ke Campagnia pada 76. Kaum Ostrogoth lainnya, dipimpin
oleh Theodorik Agung, menginvasi Italia pada 489 M dan mendirikan kerajaan di
Italia utara pada 493 M. Masa pemerintahan Theodorik berakhir pada 526 M, namun
legendanya tetap abadi. Theodorik menjadi pahlawan dalam mitologi Norwegia, dan
dia dikenal sebagai Dietrich dari Verona (atau Theodorik dari Bern).
SISTEM LEMBAGA POLITIK
KERAJAAN ROMAWI
Dalam perkembangan selanjutnya Roma mempunyai peranan penting
dalam politik di Italia. Menurut cerita lama pemerintahan Roma dijalankan oleh
tujuh orang raja sampai tahun 510 BC. Diantara raja-raja tersebut, yaitu raja
Pompillius. Ia peletak dasar-dasar agama kerajaan Roma. Servius Fullius
dianggap sebagai penyusun cara-cara pemerintahan dan perundang-undangan
kerajaaan Roma.
Menurut Servius Fullius kerajaan Roma bukan kekuasaan raja secara mutlak,
tetapi rakyat diberi wewenang dan tanggung jawab dalam pemerintahan. Oleh sebab
itu rakyat membentuk dewan yang disebut dewan Comitia. Keanggotaan dewan
tersebut terdiri dari para kepala suku. Kedudukan dewan adalah sebagai
penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut terdiri dari para kepala suku.
Kedudukan dewan adalah sebagai penasehat raja. Oleh karena dewan tersebut
terdiri dari perwakilan suku maka disebut Comitia Centuriata (dewan suku-suku).
Pemerintahan pada mulanya cenderung demokratis, tetapi kemudian berubah menjadi
dictator pada saat diperintah oleh Tarquinius. Ia menekan golongan patricia
(waktu itu kepala suku). Anal tarquinius Superbus setelah menggantikan ayahnya,
ia berusaha gaya pemerintahan ayahnya tetapi golongan patricia dibawah pimpinan
Jubius brutus mengadakan pemberontakan dan dapat menumbangkan pemerintahan
kerajaan. Sejalan dengan keruntuhan kerajaan tersebut maka berakhir pula bentuk
kerajaan dan dimulailah bentuk baru, yaitu Republik (respublica) kekuasaan
berada ditangan para kepala suku.
Raja
Romawi awal adalah sebuah monarki yang dipimpin oleh seorang raja (Latin: rex).
Semua raja Romawi dipilih oleh rakyat Roma kecuali Romulus yang menjadi raja
karena dia yang mendirikan Roma. Dengan asumsi bahwa raja berdaulat penuh dan
memegang kekuasaan tertinggi negara, maka raja juga adalah sekaligus:
·
Kepala pemerintahan - memiliki kekuasaan untuk menegakkan hukum, mengelola semua harta
milik negara, dan mengawasi semua pekerjaan umum.
Kepala Negara - mengatur hubungan dengan kerajaan lain dan menerima duta
besar.
·
Pemimpin Legislatif - merumuskan dan mengajukan undang-undang.
Panglima tertinggi - komandan militer Romawi dengan kekuasaan mengatur
legiun, menunjuk pemimpin militer, dan menyatakan perang.
·
Pemimpin keagamaan - mewakili Romawi dan rakyatnya di hadapan para dewa, memiliki
kendali administratif atas agama Romawi.
·
Hakim Agung - mengambil keputusan mengenai semua kasus pidana dan perdata.
SISTEM KEPERCAYAAN / AGAMA
PADA MASA KERAJAAN ROMAWI
AGAMA MASYARAKAT ROMAWI
Agama orang Romawi disebut Religio (religar) maksudnya semua
aturan harus teliti, supaya kekuasaan diatas manusia menjadi puas dan tidak
marah. Untuk itu pejabat agama berusaha mendamaikan dunia dan dunia atas dewa.
Apabila ada kejelekan / kejadian merisaukan manusia yang tidak dapat diatasi
dianggap sebagai suatu tanda dunia atas marah.
Orang Romawi percaya terhadap Gonius, ia melindungi setiap orang dan lahir juga
mati bersama yang dilindungi. Zugur adalah dukun yang bertugas mencari kehendak
dewa, dan Sybelle adalah imam wanita yang memberi ramalan di Orakel yang
ramalannya dibukukan menjadi semacam buku suci.
Pontifex adalah sebuah badan yang tugasnya mengawasi upacara agama. Ketuanya
disebut Pontifex maximus. Oleh karena pengaruh Yunani, maka dewa-dewa Romawi
dibayangkan sebagai manusia tetapi lebih sempurna. Pada saat Romawi itu pejabat
agama digaji Negara, ia bertugas mendamaikan manusia dengan dunia atas (Paz
Deoum).
Di samping itu tugas dukun selain mencari kehendak dewa dengan melalui Orakel,
juga melalui hati hewan korban serta pelepasan burung.
Orang Romawi mengenal dewa sebagai personifikasi alam dan dalam perkembangannya
sejajarkan dengan dewa-dewa Yunani. Diantara dewa-dewa tersebut, yaitu :
a.
Jupiter Capitolinus
Ia menguasai hujan,
Guntur, pelindung Negara dan sebagai pemelihara keadilan. Ia disamakan dengan
dewa Zeus dari Yunani. (Yu=Zens=Dens;Piter=Ayah)
b. Dewi_Vesta
Ia pelindung rumah tangga dan kaum pekerja. Vasta adalah penjaga kuil untuk dewi Vesta, berisi api suci.
Ia pelindung rumah tangga dan kaum pekerja. Vasta adalah penjaga kuil untuk dewi Vesta, berisi api suci.
c.
Saturnus
Ia dewa pelindung gandum
d.
Venus
Ia adalah dewa cinta yang
di Yunani adalah Aprodite
e.
Vulcanus
Ia adalah dewa api di
Yunani adalah dewa Hepkaestos
f.
Apollo
Ia adalah dewa kesenian,
di Yunani namanya Apollo juga
g.
Mars
Ia adalah dewa perang, di
Yunani dewa Ares namanya
h.
Neptunus
Ia adalah dewa laut, di
Yunani dewa Poseidon namanya
i.
Merkurius
Ia adalah dewa
perdagangan, di Yunani namannya dewa Hermes
Yuno, dan Hera.
PENYEBARAN AGAMA KRISTEN
DI ROMAWI
Kurang lebih tiga abad
setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang
berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas
dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran
terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut
Pax Romana, di mana pun terwujud.
Pada saat inilah, agama
Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama
sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya
suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum
percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani
dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67
Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67
Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke
seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
Pada awalnya, kedatangan
agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan
selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang
begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan
bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk
agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena
sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap
aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.
Hingga suatu ketika,
keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama
Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini,
mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah
dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur
dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk
menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan
di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada
konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang
dapat disepakati kedua golongan.
Selanjutnya, Constantinus
mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran,
baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia
juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan
Kekaisaran Romawi.
Karena jasa-jasanya
itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa
(karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa)
(//id.wikipedia.org).
BERKEMBANGNYA AGAMA
NASRANI
Pada awal perkembanganya
agama nasrani banyak mendapat tekanan dari pemerintah karena agama ini dianggap
menyalahi kepercayaan setempat yang punya banyak dewa atau disebut polytheisme
sedangkan agama nasrani lebih menjurus ke monotheisme tetapi pada perkembangan
selanjutnya ajaran agama nasrani mampu berkembang cukup pesat pada golongan
masyarakat bawah yang pada perkembangan selanjutnya para penguasa juga memulai
memeluk agama ini. Ini tidak lain juga merupakan imbas dari kekacauan yang
terjadi di kekaisaran Roma yang memicu tumbuhnya keinginan untuk memilih agama
yang lebih baik dari agama yang dianut mereka sebelumnya sebagai pegangan
hidup. Masyarakat Romawi sudah tidak percaya lagi pada dewa yang mereka sembah
karena mereka sudah punya anggapan bahwa dewa-dewa tersebut tidak mampu
menyelesaikan persoalan mereka.
Pada awal abad 4 M, Kaisar
Roma yang bernama Konstatin memeluk agama nasrani dan melegalkan masyarakatnya
untuk menganut agama nasrani. Dia melakukan hal itu karena saat bertempur dia
melihat di angkasa salib dengan tulisan (dengan tanda ini engkau akan
menang).Dan hal itu membuat ia yakin bahwa agama nasrani adalah agama yang
benar. Pada saat itulah agama nasrani berkembang pesat.
Selain itu juga dikenal
seorang Rasul bernama Yohannes yang meninggal sekitar tahun 101, dan dengan
kematiannya ini menandai bahwa telah berakhir zaman apostolik(zaman
rasul-rasul) kemudian muncul bapa-bapa apolistik yang dianggap menerima
perintah khusus dari para rasul. Diantara para bapa apolistik itu yang sangat
terkenal adalah St Clement, St Ignatius dan St Polycarpus. Setelah zaman para
bapa apostolik, munculah para bapa gereja. Biasanya mereka adalah orang
berwatak mulia dan berdisiplin tinggi. Karya-karya mereka lazim disebut
patristik yang sangat berpengaruh pada Eropa abad pertengahan_dan_modern.
Beberapa bapa gereja tersebut adalah Uskup Eusebius, St Ambrosius, St Jeremius dan St Agustinus. Karya Eusebius yang paling terkenal adalah sejarah gereja yang menjadi acuan bagi karya-karya sejarah perkembangannya gereja oleh generasi selanjutnya. St Ambrosius yang dikenal sebagai Uskup Milan memperkenalkan hymne liturgi ke gereja. St Jeremies menciptakan karya yang sangat penting bagi gereja. Karya tersebut adalah terjemahan kitab perjanjian lama dan baru ke bahasa Latin. St Agustinus adalah penulis dan pemikir terbesar di kalangan gereja Kristen di Eropa. Karya tersebut diantarannya adalah Confessions(pengakuan-pengakuan), De Civitas dei, atau the city of God (kota Tuhan). Dengan perkembangan itulah agama Kristen berkembang dengan pesat didataran Eropa.