Sabtu, 22 Agustus 2015

Hari BUMI

Miliaran orang berpijak di Bumi. Sebanyak itu pula yang harusnya merawat juga mencintai Bumi. Kini Bumi sudah tak muda, beragam masalah terus dihadapinya dan satu yang paling serius, ialah perubahan iklim. Perkembangan zaman memaksa Bumi harus menerima segala perubahan yang akhirnya berdampak tidak baik.



Melalui Hari Bumi, warga dunia diajak berkomitmen untuk berubah dengan cara mencintai dan merawatnya agar Bumi tetap lestari.


Pada 2015 ini, Hari Bumi Sedunia mengambil tema “It’s Our Turn to Lead” dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang lingkungan, dan mengembangkan inisiatif hidup berkelanjutan.

Bagaimana cara mudah mencintai dan merawat Bumi? Tidak sulit! Berikut beberapa cara sederhana nan jitu untuk menyelamatkan Bumi seperti dikutip dari Huffington Post.

Mengurangi penggunaan energi. Setengah dari emisi gas rumah kaca di Amerika berasal dari penggunaan mobil. Jika Anda ingin mengurangi emisi gas rumah kaca, caranya sederhana. Coba gunakan transportasi ramah lingkungan seperti sepeda, atau berjalan kaki.
Kurangi makan daging. Industri daging telah menghasilkan seperlima emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. 

Kembangkan pupuk kompos. Lebih dari satu miliar pon makanan dibuang tiap tahun. Untuk mengurangi limbah makanan sisa, mengapa tidak mulai membuat pupuk kompos?

Sesuaikan suhu air. Anda pengguna pemanas air untuk mandi? Jika ya, bijaklah menggunakannya. Karena limbah pemanas air ternyata juga memberi dampak buruk bagi Bumi.
Berhenti gunakan kantong plastik. Cintai Bumi dengan kurangi penggunaan plastik. Bahan satu ini sangat sulit dan membutuhkan waktu lama agar dapat hancur. 

Belilah produk lokal. Apa hubungan produk lokal dengan mencintai Bumi? Ternyata ada hubungan antara produk lokal dengan Bumi. Ketika Anda menggunakan produk lokal, maka jarak antar pun ikut berkurang. Dengan demikian, Anda telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari kendaraan pengantar.
Kurangi ‘jejak’ Anda. Apa maksudnya? Kurangi jejak ekologis Anda dengan mengurangi penggunaan kendaraan. Gunakan transportasi ramah lingkungan atau berjalan kaki. Selain sehat, cara ini Anda juga menyehatkan Bumi. 

Jangan lupa matikan listrik. Anda pasti sering sekali lupa mencabut peralatan listrik dari sumber listrik. Mulai sekarang sebelum pergi, tak ada salahnya untuk mengecek setiap sudut rumah agar tidak ada peralatan listrik yang tertancap pada sumber listrik. 

Mendaur ulang barang elektronik. Setiap tahun, ribuan ton perangkat elektronik dibuang ke tempat pembuangan. Akhirnya limbah elektronik ini mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi Bumi. 


Itulah beberapa cara sederhana untuk selalu mencintai Bumi. Kalau tidak sekarang memulainya, kapan lagi? Dan jika bukan kita, siapa lagi yang memulai aksi mencintai Bumi.

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.
Earth Day atau Hari Bumi jatuh setiap tanggal 22 April. Perayaan ini ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat atas masalah lingkungan yang ada.

Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Jutaan orang, terutama siswa sekolah dan mahasiswa, berkumpul dalam  sebuah acara rally yang salah satunya berisi program edukasi lingkungan.

Senator Gaylord Nelson dari Wisconsin adalah pencetus pertama Hari Bumi. Ia memiliki keyakinan bisa menyatukan kekuatan gerakan lingkungan dan meningkatkan kesadaran ekologi. "Tujuannya adalah demonstrasi nasional atas kepedulian lingkungan. Gerakan ini sedemikian besarnya sehingga bisa menggoyahkan pendirian politik," kata Nelson saat itu. "Dan akhirnya (Hari Bumi) bisa memaksa isu (lingkungan) ini ke dalam agenda politik."

Gerakan ini memang akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA). Badan ini didirikan dengan tujuan sebagai regulator dan menerapkan undang-undang polusi di AS.

Seiring berjalannya waktu, Hari Bumi makin populer di kalangan masyarakat dunia. Terbukti di perayaan ke-20 Hari Bumi pada 22 April 1990, lebih dari 200 juta orang dari 141 negara turut berpartisipasi. Masuk tahun 2000, di perayaan ke-30 Hari Bumi, peserta bertambah dari 183 negara di dunia.

"Hari Bumi secara konsisten diikuti sekitar satu miliar orang dari 192 negara tiap tahunnya," ujar Bryan Buchanan selaku juru bicara Earth Day Network, Jumat (20/2).
Di Indonesia, perayaan Hari Bumi sudah dibuka dengan penyelenggaraan Indonesia Climate Change Education Forum & Expo (ICCEFE), di Balai Sidang Jakarta Convention Center, mulai 19-22 April 2012. ICCEFE yang kedua kalinya ini mengambil temaResponse to Climate Change.

 sumber



Selasa, 28 April 2015

Jual - Beli Pagar BRC di Makassar




Pagar BRC / hot dip galvanis adalah pagar siap install yangterbuat dari material besi U-50 yang sangat praktis dan tahan lama.

Lembaran pagar ini dibentuk dahulu, kemudian dilapisi galbani dengan cara hot dip (celup panas 465ºC) atau electroplating, sehingga terjamin ketahanannya terhadap bahaya korosi/karat.
Anda tidak perlu melakukan perawatan maupun pengecatan ulang untuk jangka waktu yang lama karena kualitas galbaninya yang unggul.



Keunggulan :
ü Tahan karat (Bebas perawatan)
ü  Praktis (Pemasangan mudah)
ü  Ekonomis (Harga produk dan pemasangan relatif lebih murah)
ü  Aman (Kuat dan berfungsi sebagai security fence dengan baik)
ü  Fleksible (Dapat direlokasi ke area lain tanpa merusak pagar)
ü  Desain simple dan minimalis

Penggunaan :

Berfungsi sebagai pagar pengaman/pembatas untuk berbagai property seperti:

ü  Tower BTS
ü  Rumah tinggal / Perumahan / Taman
ü  Pertokoan / Perkantoran
ü  Pabrik / Pergudangan
ü  Pelabuhan / Depo Kontainer
ü  Lapangan olah raga / Sekolah / Bandara Udara
ü  Berbagai Proyek dll

Tersedia dengan berbagai varian ukuran sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
Ø  Tinggi Pagar ( 0,90 m ; 1,20 m ; 1,50 m ; 1,90 m )
Ø  Panjang Pagar ( 2,40 m )
Ø  Tiang Pagar  (1,5 inch – 3 inch )

Ø  Aksesoris lain ( klem / u-clip ; baut  dll )

   Hubungi kami.