Minggu, 18 Agustus 2013

Kecerdasan Burung Gagak - Part 1

Gagak adalah anggota burung pengicau (Passeriformes) yang termasuk dalam marga Corvus, suku Corvidae.
Hampir semua jenis burung ini berukuran relative  besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah sebarannya ada di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika Selatan.

Di antara jenis-jenis unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tertinggi di antara para burung.  Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Gagak membuat berbagai macam panggilan atau vokalisasi. Gagak juga telah diamati dapat merespon panggilan dari spesies lain. Vokalisasi gagak 'sangat kompleks. Beberapa dari banyak vokalisasi bahwa gagak membuat adalah "Koww.

Kecerdasan
Sebagai kelompok, gagak menunjukkan contoh-contoh luar biasa dari intelijen. gagak sering mendapat skor sangat tinggi pada tes kecerdasan. Pada spesies tertentu skala IQ burung gagak  liar berkerudung di Israel telah belajar untuk menggunakan remah-remah roti untuk umpan-memancing.

Salah satu spesies, New Caledonian Crow juga telah intensif dipelajari baru-baru ini karena kemampuannya untuk memproduksi dan menggunakan alat sendiri dalam pencarian sehari-hari untuk makanannya. Alat-alat ini termasuk "pisau" dipotong dari daun dan tangkai kaku kaku rumput.  keterampilan lain yakni menjatuhkan kacang yang sulit dibuka ke jalan dan menunggu mobil untuk menghancurkan kacang itu.

Gagak telah menunjukkan kemampuan untuk membedakan manusia individu dengan mengenali fitur wajah...

Di seattle, seekor burung berotak besar sedang dalam pengawasan ketat. Profesor John Marzluff  telah menghabiskan 10 tahun mempelajari bagaimana burung gagak menggunakan kecerdasan mereka, untuk bertahan ditengah kota.

Dan ia berpikir kalau rasa takut berperan dalam keberhasilan mereka. Untuk mempelajari burung gagak yang cerdas ini dibutuhkan operasi militer, karena mereka menjadi sangat sulit ditangkap.



Dan topeng menjadi penting untuk penelitian John kedalam emosi dan ingatannya. Burung gagak mengingat wajah yang menangkapnya. Dan menggunakan pengetahuan ini untuk kepentingan mereka dimasa depan. 



Dewasa ini, dimanapun ia berada dikota, saat John menggunakan topengnya, sesuatu yang luarbiasa terjadi…

Dalam 2 minggu setelah penangkapan, rata-rata 26 persen gagak 'memarahi' orang yang menggunakan topeng penjahat.
Setelah lebih dari setahun, lebih dari 30 persen menyerang orang yang memakai topeng penjahat. Angkanya malah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 66 persen setelah tiga tahun dari waktu penjebakan terhadap gagak.

Perilaku berteriak mereka, memberitahu jika ia mengetahui “orang yang memakai topeng” yang menangkapnya. Padahal John hanya menangkap sedikit dari mereka. Namun pengalaman buruk dari beberapa dari mereka telah tersebar luas ke tengah masyarakat. Sepertinya burung gagak berkomunikasi dan mempelajari potensi bahaya melalui pengawasan yang menunjukkan pentingnya sifat sosial alami mereka.

Tapi apa yang membuat ingatan akan topeng itu begitu jelas ?!

Untuk menyelidikinya, kau memerlukan ahli fisiologi otak dan beberapa teknologi yang mutakhir. Tim itu memberi burung itu zat kimia, berbahan dasar gula dan akan diakumulasikan bagian aktif di otak saat burung gagak melihat topeng itu. Sisa bahan kimia bertahan cukup lama untuk pemindaian untuk dapat merekam daerah tersebut sementara burung itu dibius. Benda itu membuat mereka mampu melihat dimasa lalu dengan warna yang menunjukkan dimana otak burung gagak yang paling aktif dalam eksperimen.


 Ingatan yang menakjubkan membuat para burung gagak mempelajari kesalahan mereka dimasa lalu. Tapi bukan itu saja ! dalam penemuan yang lebih lanjut, John menemukan apa yang ia anggap harta berharga dari ilmu pengetahuan.

Titik itu amigdala. Pertama kali didunia, penelitian John membuktikan apabila burung gagak merasakan emosi dasar.

Marzluff menyebutkan, kawasan di mana gagak menyerang manusia yang menggunakan topeng 'penjahat' juga semakin meluas. Namun demikian, tidak ada perubahan pada perilaku gagak terhadap manusia yang menggunakan topeng 'baik-baik'.