Pengenalan diri lebih rumit daripada
rasa takut. Sebagai contoh, untuk merasa bangga, kita harus melihat diri kita
sendiri.
Kau perlu mempunyai rasa pengenalan
diri.
Ini adalah sebuah keahlian sosial
tingkat tinggi. Tetapi bukan yang banyak dikuasai oleh para hewan.
Saat dihadapkan dengan gambaran
mereka sendiri, kebanyakan hewan hanya melihat individu lainnya dan sebuah
ancaman yang potensial.
Dibutuhkan sebuah loncatan yang
besar dalam otak untuk memahami gambaran kita sendiri.
Lalu bagaimana seekor gajah bernama
Puki mampu melakukannya !
Pengenalan bukanlah hal yang instan.
Tetapi sesuatu yang terjadi didalam otak Puki.
Setelah mengetahui bahwa cerminannya
bukanlah seekor gajah yang lain, ia harus memahami kalau ia sedang melihat
dirinya sendiri.
Dan ini adalah sesuatu yang hanya
dapat dilakukan oleh beberapa spesies di bumi.
Perlu diingat bahwa Puki dapat
menjatuhkan kaca ini. Jika ia menganggapnya sebagai sebuah ancaman.
Tetapi ia membayangkan sesuatu yang
lain! Dirinya sendiri dan gadingnya itu.
Dengan menemukan gerakan-gerakan
belalai yang aneh, Puki menguji cerminannya sendiri. Menunjukkan bahwa ia tahu,
apa yang sedang ia lihat.
Cukup menakjubkan melihat berapa
lama seekor jantan berkaca !
Dan dengan memeriksa sebuah tanda
silang yang baru di cat, gajah membuktikan kalau mereka sendiri mengerti apa
yang ia lihat.
Dan rasa pengenalan diri ini
sangatlah mendalam.
Mengetahui bagaiamana kau terlihat
oleh yang yang lainnya, membuatmu merasakan perhatian dan memiliki pemahaman
akan perasaan mereka. Ini merupakan hal yang penting dalam pergaulan yang rumit
seperti para gajah tersebut, lumba-lumba, kera besar dan tentu saja kita
sendiri. Dimana itu menimbulkan sebuah pertanyaan, seberapakah persamaan antara
hewan yang paling cerdas dengan kau dan aku.