Untuk masakan Jepang, kita tahu
bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih
dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat
dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es..
Itu sebabnya para nelayan selalu
memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan
menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian pada
kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut..
Bagaimana cara mereka
menyiasatinya..??
Para nelayan itu memasukkan seekor
hiu kecil dikolam tersebut..
Ajaib..!!
Hiu kecil tersebut “memaksa” salmon-salmon itu terus bergerak agar Jangan, sampai dimangsa..
Akibatnya jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit..!!
Diam membuat kita mati..!
Bergerak membuat kita hidup…!!
Apa yg membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dalam hidup
dan saat kita berada dalam zona nyaman..
Situasi seperti ini kerap membuat
kita terlena..
Begitu terlenanya sehingga kita
tidak sadar bahwa kita telah mati..!!
Kenyamanan duniawi membuat jiwa
kita mati. Jiwa kita tidak berkembang. Seluruh pikiran kita terisi bagaimana
agar tetap bisa menikmati kenyamanan duniawi. Lain dengan para master.
Mereka sadar bawa jiwa harus hidup.
Saat di dunia, bukan untuk menikmati kenyamanan duniawi, tetapi berupaya agar
jiwa terus berkembang. Jiwa bisa terus berkembang ketika pikiran tidak
sepenuhnya terisi kenyamanan duniawi.
Jiwa berkembang jika selalu
mengingatkan pada orang lain, terutama pada diri sendiri bahwa tujuan kehidupan
adalah membebaskan sang jiwa dari keterikatan duniawi. Jiwa bisa bebas jika
pikiran terbuka pada kehadiran kasih. Kasih itulah Tuhan.
Kasih berarti mengabdikan diri pada
terwujudnya kedamaian di bumi ini. Kedamaian di bumi terjadi jika setiap insan
sadar akan kepentingan orang banyak. Bukan hanya fokus mencari kenyamanan diri,
namun merusak hutan. Banyak orang tidak sadar ketika menggunakan tissu kertas
sesungguhnya kita menebang banyak pohon.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/21/ikan-salmon-sebagai-pengingat-arti-hidup-570834.html