Pasti tidak sedikit dari kita
bertanya-tanya, apa sih yang sebenarnya menjadi tipuan mata terbesar dialam
semesta ini? Ternyata hal ini bukanlah sebuah rahasia, bahkan kita sudah
sejak lama menyaksikannya.
Langit pada malam hari adalah sebuah
tipuan mata terbesar di jagat raya ini. Loh, mengapa begitu? Itu karena, pada
malam hari yang cerah saat anda mengarahkan pandangan ke atas langi tentunya
anda akan melihat bintang-bintang bertaburan di angkasa raya. Tapi pernahakah
anda bayangkan kalau bintang-bintang yang anda lihat tersebut adalah matahari,
seperti matahari yang ada di tata surya kita?
Matahari yang kita miliki
diameternya sekitar 200 kali bumi. Isinya adalah gas hydrogen yang sedang
bereaksi secara termonuklir menjadi gas helium. Sedangkan bintang-bintang itu
ada yang berpuluh-puluh kali atau bahkan beratus-ratus kali lebih besar
dibanding besarnya matahari. Yang paling besar pernah ditemukan mencapai
sekitar 500 kali matahari, atau setara dengan 100 ribu kali lebih besar dari
bumi.
Ukuran yang begitu besar, tapi
mengapa kelihatan begitu keci? Ya, semua itu dikarenakan jaraknya yang sangat
jauh dari bumi. Contoh, jika dalam ilmu astronomi disebutkan jarak sebuah
bintang terdekat dari bumi sekitar 8 tahun cahaya. Maka itu artinya dibutuhkan
waktu selama 8 tahun bagi cahaya untuk menuju sebuah bintang. Jadi kalau kita
kalkulasikan dalam kilometer dimana kecepatan cahaya adalah 300.000 km per
detik. Maka, jaraknya adalah: 8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik
x 300.000 km = 75.686.400.000.000 km, atau sekitar 75 triliun kilometer.
Sungguh jarak yang tak terbayangkan dalam kehidupan kita.
Jumlah bintang yang ada di alam
semesta ini triliunan banyaknya, dan disetiap 100 miliar bintang, akan
membentuk gugusan yang bernama Galaksi. Gugusan bintang yang kita tempati
adalah Galaksi Bimasakti. Di sebelah Bimasakti ada Andromeda dan seterusnya.
Ada miliaran galaksi di jagad semesta ini, dan yang lebih dasyat lagi, dari
setiap 100 miliar galaksi membentuk gugusan galaksi yang disebut Super-Cluster,
dan seterusnya. Jagad semesta sampai saat ini belum diketahui batasannya.
Berapakah jarak gugusan
bintang-bintang itu? Bermacam-macam, ada yang berjarak 100 tahun cahaya. Ada
yang 1000 tahun cahaya. Ada juga yang 1 juta tahun cahaya. Dan yang paling jauh
berjarak 10 miliyar tahun cahaya seperti yang ditemukan oleh ilmuan Jepang.
Jadi pernahkah anda membayangkan,
bahwa matahari yang kita lihat ini adalah matahari yang kita lihat 8 menit yang
lalu? Ya, itu karena sinar matahari memerlukan waktu 8 menit untuk mencapai
bumi kita yang berjarak 150 juta kilometer dari matahari. Berarti, matahari
yang kita lihat pada saat itu adalah matahari 8 menit yang lalu, aneh bukan?
Hal ini dikarenakan cahaya juga membutuhkan waktu untuk sampai ketempat tujuan.
Tidak berbeda dengan bintang-bintang
yang berjarak lebih jauh lagi. Kalau kita sedang mengamati bintang berjarak 100
juta tahun cahaya, maka sebenarnya bintang yang sedang kita amati itu adalah
kondisi 100 juta tahun yang lalu.
Jadi dengan kenyataan seperti itu,
jika kita memandangi langit malam maka sebenarnya kita bukan melihat langit
yang sekarang saja. Tetapi pada saat yang bersamaan kita sedang melihat langit
1000 tahun yang lalu, langit 1 juta tahun yang lalu dan bahkan langit 10 miliar
tahun yang lalu. Jadi tipun mata terbesar di jagat raya ini adalah "Langit
Malam."
Sumber : disini